Selamat Datang.......
Bagi kaum muslim yang beriman tentunya shalat merupakan faktor utama dalam menjalankan ibadah. Bagi yang sibuk dalam kegiatan apapun tentunya sebagai muslim yang beriman harus ingat dalam hal ibadah kepada sang pencipta,untuk menghindari lupanya atau lalainya beribadah maka dari itu aplikasi ini dapat membantu anda semua untuk mengingat waktu-waktu shalat...
Bagi yang ingin langsung download aplikasi ini klik dibawah ini:
AUTO ADZAN PLAYER
didalam aplikasi ini jika telah muncul waktunya shalat,maka secara otomatis aplikasi ini akan mengeluarkan alarm berupa suara Adzan.
dan didalam aplikasi ini dapat di rubah waktu alarmnya sesuai waktu shalat pada wilayah anda masing-masing.
ini adalah sebagian dari dalilnya dalam Waktu-waktu Shalat...
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
“Sesungguhnya shalat itu merupakan
kewajiban yang ditetapkan waktunya bagi kaum mukminin.” (An-Nisa`: 103)
أَقِمِ الصَّلاَةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ
إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْءَانَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْءَانَ الْفَجْرِ كَانَ
مَشْهُودًا
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari
tergelincir sampai gelap malam dan dirikan pula shalat subuh. Sesungguhnya
shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat.” (Al-Isra`: 78)
Shalat dianggap sah dikerjakan apabila telah masuk
waktunya. Dan shalat yang dikerjakan pada waktunya ini memiliki keutamaan
sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:
سَأَلْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم:
أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ قَالَ: الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا. قَالَ:
ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: بِرُّ الْوَالِدَيْنِ. قَالَ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: الْجِهَادُ
فِي سَبِيْلِ اللهِ
Aku pernah bertanya kepada Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah?”
Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” “Kemudian amalan apa?” tanya Ibnu
Mas`ud. “Berbuat baik kepada kedua orangtua,” jawab beliau. “Kemudian amal
apa?” tanya Ibnu Mas’ud lagi. “Jihad fi sabilillah,” jawab beliau.” (HR. Al-Bukhari no. 527 dan Muslim no.
248)
Sebaliknya, bila shalat telah disia-siakan untuk
dikerjakan pada waktunya maka ini merupakan musibah karena menyelisihi petunjuk
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, seperti
yang dikisahkan Az-Zuhri rahimahullahu, ia berkata, “Aku masuk
menemui Anas bin Malik di Damaskus, saat itu ia sedang menangis. Aku pun
bertanya, ‘Apa gerangan yang membuat anda menangis?’ Ia menjawab, ‘Aku tidak
mengetahui ada suatu amalan yang masih dikerjakan sekarang dari amalan-amalan
yang pernah aku dapatkan di masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali
hanya shalat ini saja. Itupun shalat telah disia-siakan untuk ditunaikan pada
waktunya’.” (HR.
Al-Bukhari no. 530)
Ada beberapa hadits yang merangkum penyebutan waktu-waktu
shalat. Di antaranya hadits Abdullah bin ‘Amr ibnul ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma,
ia berkata:
سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه
وسلم عَنْ وَقْتِ الصَّلَوَاتِ، فَقَالَ: وَقْتُ صَلاَةِ الْفَجْرِ مَا لَمْ
يَطْلُعْ قَرْنُ الشَّمْسِ الْأَوَّلِ، وَوَقْتُ صَلاَةِ الظُّهْرِ إِذَا زَالَتِ
الشَّمْسُ عَنْ بَطْنِ السَّمَاءِ مَا لَمْ يَحْضُرِ الْعَصْرُ، وَوَقْتُ صَلاَةِ
الْعَصْرِ مَا لَمْ تَصْفَرَّ الشَّمْسُ وَيَسْقُطْ قَرْنُهَا الْأَوَّلُ،
وَوَقْتُ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ إِذَا غَابَتِ الشَّمْسُ مَا لَمْ يَسْقُطِ
الشَّفَقُ، وَوَقْتُ صَلاَةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam ditanya tentang waktu shalat (yang lima), beliau pun
menjawab, “Waktu shalat
fajar adalah selama belum terbit sisi matahari yang awal. Waktu shalat zhuhur
apabila matahari telah tergelincir dari perut (bagian tengah) langit selama
belum datang waktu Ashar. Waktu shalat ashar selama matahari belum menguning
dan sebelum jatuh (tenggelam) sisinya yang awal. Waktu shalat maghrib adalah
bila matahari telah tenggelam selama belum jatuh syafaq1. Dan waktu shalat isya
adalah sampai tengah malam.” (HR. Muslim no.
1388).
0 komentar:
Posting Komentar